Thursday, 28 November 2013

Alamat Rumah sakit Santo Antonio yang ada di baturaja


Rs. Santo Antonio


NameAddressPhoneFax
RS. SANTO ANTONIO BATURAJAJL. KOMISARIS UMAR NO. 33, BATURAJA, OKU – SUMATERA SELATAN0735-3203950735-320201
1

makanan khas baturaja


Label: Kuliner khas baturaja

kuliner baturaja



Bagi sebagian besar masyarakat Lampung baik suku asli maupun pendatang, rasanya sudah tidak lagi dengan menu ikan pindang. Tapi menu yang satu ini bukan pindang biasa, namun sajian menu istimewa dari Raja Gurame yaitu pindang gurame tempoyak.
“Yang membuat istimewa tentu saja penggunaan tempoyak pada pindang ini,”
Pindang tempoyak, tentu saja terasa sangat nikmat sebab menggunakan durian-durian terbaik Baturaja yang disulap menjadi tempoyak.
Aroma khas tempoyak akan terasa menggugah selera dan nafsu makan siapapun yang berada di dekatnya. Lagi pula, sajian ini tidak seperti sajian pindang lainnya yang berbentuk kuning, melainkan bening laiknya sup. Ini jelas membuat siapa saja dapat menikmati pindang gurame ini.
hmm, jadi kalau teman – teman semua berkunjung di baturaja bisa mampir kok, sekedar ingin merasakan lezatnya pindang gurame.


sejarah baturaja



Nama Kabupaten Ogan Komering Ulu diambil dari nama dua sungai besar yang melintasi dan mengalir di sepanjang wilayah kabupaten OKU, yaitu sungai Ogan dan Sungai Komering. Berdasarkan sejarah, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 9 Tahun 1997 tanggal 20 Januari 1997, Tahun 1878 ditetapkan sebagai tahun kelahiran nama Ogan Komering Ulu. Sedangkan berdasarkan peraturan perundang-undangan, Kabupaten Ogan Komering Ulu terbentuk dengan keluarnya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembubaran Negara Bagian Sumatera Selatan dan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Sumatera Selatan menjadi Propinsi didalam Negara Republik Indonesia. Selanjutnya melalui Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor GB/100/1950 tanggal 20 Maret 1950, ditetapkan batas-batas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan ibu kota kabupaten di Baturaja. Sejalan dengan Undang-undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 yang diperkuat dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821), Kabupaten Ogan Komering Ulu menjadi daerah otonom yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Sesuai dengan semangat Otonomi Daerah, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4347), pada tahun 2003 Kabupaten OKU resmi dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kabupaten, yakni (1) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) dengan Ibukota Martapura; (2) Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU SELATAN) dengan Ibukota Muaradua dan (3) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dengan Ibukota Baturaja. BUPATI KABUPATEN OKU TAHUN 1949 - SEKARANGNo Nama Masa Jabatan 1. M. Said 1949 – 1950 2. Nawawi 1950 – 1952 3. Aziz 1952 – 1954 4. Mustofa 1954 – 1956 5. Saleh 1956 – 1958 6. Harum 1958 – 1962 7. Usman Raden Mangku 1962 – 1963 8. Rusman Effendi Rustam 1963 – 1968 9. M. Muhammad Muslimin 1968 – 1979 10. HM. Saleh Hasan, SH. 1979 – 1989 11. Drs. H. Mulkan Aziman 1989 – 1994 12. Amiruddin Ibrahim 1994 – 1999 13. H. Rosihan Arsyad 1999 – 2000 14. Ir. Syahrial Oesman, MM.2000 – 2002 15. Eddy Yusuf, SH., MM. 2002 – 2008 15. Drs. Yulius Nawawi 2008 s/d Sekarang
Diposkan oleh wayan setiawan di 02.33

Wednesday, 27 November 2013

Peta Oku Induk


Published by yulius_riza

 
11
2
3
457
8
9
1011
121314
16
19
17222021
1518
A
B
C
E
G
H
I
K
L
H
MN
6
 
PETA RUAS JALAN DALAM KOTA BATURAJA

Gua Putri,OKU, Sumatera Selatan


Posted by wasandi Sunday, July 18, 2010 

wasandi - is somewhat hidden. However, even newcomers can easily find it. Because, people around the cave will be happy to take.

Moreover, the government Ogan Komering Ulu have built concrete road that leads to the mouth of the cave. 1-2 meters wide road was roomy enough to pass.

Entering the cave is not necessary to have special skills like search caves. Entrance of the cave is wide enough and tall so that visitors do not need to look down, let alone crawl to enter it.

So was the room inside the cave. Wide variety of caves, 80-20 m, roomy enough for a stroll. The distance between floor and ceiling cave was wide, ranging from 2.7 to 4 meters.
Only, though its condition field, the visitors should be careful when up the floor of the cave and along the route from the entrance to the exit. Although the existing lighting in the 500 meters along the route, a dark cave wall is not enough help to illuminate the contents of the cave. In addition to lighting that is not too bright, visitors should beware. Because, in some parts, the road climbed the slippery floor.
Once inside the cave, the distinctive smell of bat droppings immediately welcomed. Do not be surprised if a sudden some animals pass the night. On the ceiling, hundreds of bats hanging upside down.
All travel and welcome the challenge it paid off when entering the center of the cave. Various forms of rock, including the stalactite and stalagmite, as if through the floor and ceiling of the cave.

Have not lost the admiration witnessed the formation of natural objects, the ear is lulled by the gurgling sound of water from the middle of the cave. It came from an underground river in the cave.

River is a river flow Semuhun children who subsequently met with Ogan River. Despite being in the cave, the river is quite large. The width of the river is variable, 8-12 meters.

That said, local people believe that the river in a cave that was once the bathhouse for the royal princess. There is also a trust that river water contains properties to cure many diseases.

Only by wiping the face with the river water, local people believe could be younger. Teenagers who have not received a soul mate can also try the efficacy of the Jordan, which allegedly can soothe a soul mate.

Gua Puteri allegations that had been based on the study of prehistoric human occupancy in 2005. Palembang Archeological find traces of prehistoric culture at a certain depth.

Some are broken pottery, animal bones, and even human bones. Also found some old tools, like a stone at, stone carving, and stone axes. Findings that led to allegations that the cave was once inhabited by humans.

Suspicion is strengthened research team Research and Development Center of National Archaeology (Research Arkenas) led by Prof. Truman Simanjuntak in early 2009. The study was conducted at the Tiger Cave, which are located adjacent to the Princess Cave. In the Cave of Tigers, the team found a human skeleton that was based on four characteristics derived from the Neolithic era.

Overall, the management of the Princess Cave as a tourist attraction is not maximal. Facilities available before the small shops near the exit of the cave.

Ogan Komering Ulu Regency is developing the concept for development of the area with the consultant. Urgent is the fencing around the construction of roads and trails in the area's tourism.


Are also being initiated is the development of a mini museum to save the archaeological findings in the cave. Well as other supporting facilities, which could give it added value as a tourist attraction. No less important is the expansion of visitor parking area for vehicles that currently are lacking.

Blog Resmi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer AMIK AKMI Baturaja







Tuesday, 26 November 2013

Modul Akuntansi Komputer



Download Modul / Diktat Akuntansi Komputer

Search terms:

diktat komputer akuntansi

Polres Oku tangkap lima bandar togel



Senin, 25 November 2013 19:03 WIB



Kapolres OKU AKBP Mulyadi SIk MH (Foto Antarasumsel.com/13/E Permana)
Baturaja (ANTARA Sumsel) - Jajaran Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Senin berhasil meringkus lima orang tersangka bandar judi toto gelap atau togel di wilayah itu.

Kapolres OKU, AKBP Mulyadi SIk MH, di dampingi Kasat Reskrim, AKP Zulkarnain SIk di Baturaja, Senin mengatakan bahwa para tersangka togel yakni Yo (30), warga SP Trans Batumarta, Si (35) dan Lam (38), warga Desa Tegal Arum, Kecamatan Baturaja Timur.

Ketiga tersangka berhasil ditangkap Unit Reskrim Polsek Baturaja Timur di Tempat Makam Pahlawan Desa Tegal Arum, Kelurahan Sepancar, Lawang Kulon, Senin.

"Dari tangan Yo kami berhasil menyita satu unit handphone (HP) Nokia dan Uang Rp770 ribu, sementara dari Si diamankan satu unit HP Mito, uang Rp240 ribu, 11 lembar rekapan togel, karbon dan pena. Sedangkan dari tersangka Lam polisi menyita tiga lembar rekap togel dan uang Rp100.000," ungkap Kapolres.

Selain Polsek Baturaja Timur, Satreskrim Polres OKU, hari yang sama sekitar pukul 13.00 WIB juga berhasil menangkap dua orang tersangka bandar togel di wilayah itu. Mereka adalah Ka (33), warga Jalan Komisaris Umar Kampung Sawah dan Yul (33), warga Batumarta Unit 1, Kecamatan Lubuk raja.

Dari tangan kedua tersangka, polisi berhasil menyita uang Rp35 ribu, empat unit HP yang berisi pesanan nomor togel, satu buku tafsir mimpi, satu lembar kertas panduan timbangan hadiah togel, tiga unit HP, satu lembar kupon togel pemasang dan uang Rp30.000, serta  satu lembar tabel Sio dan rekapan nomor keluar perhari.

"Kelima pelaku saat ini sudah diamankan dan petugas terus melakukan pengembangan untuk menangkap bandar besar judi togel di OKU," katanya. 

Catatan antarasumsel.com, Polres OKU selama beberapa bulan terakhir ini gencar melakukan razia baik di jalan umum maupun di hotel dan tempat-tempat hiburan di kawasan Kota Baturaja.

Hasilnya, Polres OKU mengamankan sejumlah tersangka kasus narkoba, judi toto gelap termasuk kasus kriminalitas lainnya.
(E Permana)

Editor: Parni
COPYRIGHT © 2013

Pol PP dan Polres OKU Jadwalkan Razia Tempat Hiburan Plus Plus



Pol PP dan Polres OKU Jadwalkan Razia Tempat Hiburan Plus Plus
Posted on Nov 21, 2013 by Baturaja Online

BATURAJA – Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, bekerja sama dengan instansi terkait akan menertibkan seluruh tempat hiburan seperti kafe, warung remang-remang, dan panti pijat diduga melakukan praktik mesum di daerah itu. “Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan Polres Ogan Komering Ulu (OKU) untuk mengatur jadwal razia tempat hiburan tersebut,” kata Kasat Polisi Pamong Praja OKU, Agus Salim di Baturaja, Rabu. Dia menjelaskan, sejak beberapa tahun terakhir, praktik prostitusi dan perdagangan wanita semakin marak di Kota Baturaja ibukota Kabupaten OKU. Modus yang dilakukan dengan “menyulap” tempat usaha tersebut menjadi salon, panti pijat, serta tempat karoke keluarga. Kondisi itu, lanjut dia, semakin parah setelah lokalisasi Sepancar di Kecamatan Baturaja Timur yang hanya berjarak sekitara 15 kilometer dari pusat kota ditutup dan dibakar massa setahun lalu. “Sebelumnya hanya sedikit tempat maksiat berkedok salon, panti pijat dan tempat karokean, namun sejak lokalisasi Sepancar ditutup, pertumbuhan tempat mesum di daerah itu semakin marak,” katanya. Agus mengatakan, pihaknya sudah sering melakukan razia dan penertiban tempat mesum tersebut, namun bukannya berkurang, malah jumlahnya semakin banyak. “Para germonya bahkan berani mendatangkan wanita penghibur dari luar provinsi seperti Bandung, Jawa Barat dan Bandar Lampung,” ungkapnya. Untuk itu, pihaknya mencoba mencari formula lain untuk menertibkan tempat maksiat tersebut, salah satunya berkoordinasi dengan Polres OKU melakukan razia. “Kita ingin agar pemilik tempat usaha mesum di sini dijatuhi hukuman pidana, sebab diduga melakukan perdagangan wanita,” tegasnya. Ia berharap, sanksi pidana tersebut dapat memberikan efek jera kepada pemilik modal agar tidak lagi membuka usaha pelacuran, sehingga Kota Baturaja bisa tertib. “Tidak ada istilah dibekingi oleh siapapun, dalam waktu dekat seluruh tempat maksiat itu harus ditutup,” katanya.
diambil dari: Baturaja Online

Monday, 25 November 2013

Latar Belakang AMIK AKMI Baturaja

Berawal dari sebuah perusahaan yang bernama C.V. Mitragama, yang didirikan pada tahun 1998, lahir sebuah yayasan dengan nama Yayasan Pendidikan Mitragama. Adapun tujuan didirikannya yayasan Pendidikan Mitragama adalah untuk mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi komputer secara sistematis dan ilmiah melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Dari yayasan tersebut lahirlah sebuah Perguruan Tinggi dengan nama Akademi Manajemen Informatika dan Komputer AKMI Baturaja, sebagai gagasan seorang praktisi komputer dan sekaligus Direktur Utama C.V. Mitragama bernama Putu Putrayasa dan seorang lulusan Universitas Negeri Yogyakarta bernama Sugiri, A.Md., S.Pd.

Tujuan pendirian Perguruan Tinggi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer AKMI Baturaja adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi yang dapat Menghasilkan anggota masyarakat yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak tinggi, berbudaya Indonesia, bersemangat ilmiah, serta memiliki kemampuan akademik, dan suatu profesionalisasi dan sanggup berkinerja baik di lingkungan kerjanya, serta mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengembangkan kemampuan diri terhadap tuntutan kemajuan di bidangnya, dan berperan dalam pemeliharaan dan operasi proses produksi.

Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, menghasilkan peneliti dan pemikir, serta memutakhirkan pengetahuan dan kemampuan agar sistem berdaya dalam menghimpun, mengalihkan, menyebarkan, menafsirkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat

AKMI Kampusku...... ^-^



SELAYANG PANDANG
Akmi adalah salah satu kampus yang Ternama dan Terakreditasi di Baturaja. Kampus AKMI didirikan pada tanggal 17 Juli 2001. Kampus ini terletak di Jl. A. Yani No. 0267 A, tanjung baru, Baturaja timur, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Indonesia.

Pada awalnya didirikan oleh perusahaan C.V. Mitragama, pada tahun 1998. Adapun tujuan didirikannya yayasan Pendidikan Mitragama adalah untuk mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi komputer secara sistematis dan ilmiah melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Dari yayasan tersebut lahirlah sebuah Perguruan Tinggi dengan nama Akademi Manajemen Informatika dan Komputer AKMI Baturaja, sebagai gagasan seorang praktisi komputer dan sekaligus Direktur Utama C.V. Mitragama bernama Putu Putrayasa dan seorang lulusan Universitas Negeri Yogyakarta bernama Sugiri, A.Md., S.Pd.

Tujuan pendirian Perguruan Tinggi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer AKMI Baturaja adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi yang dapat Menghasilkan anggota masyarakat yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak tinggi, berbudaya Indonesia, bersemangat ilmiah, serta memiliki kemampuan akademik, dan suatu profesionalisasi dan sanggup berkinerja baik di lingkungan kerjanya, serta mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengembangkan kemampuan diri terhadap tuntutan kemajuan di bidangnya, dan berperan dalam pemeliharaan dan operasi proses produksi.


TERBUKTINYA KAMPUS AKMI TERAKREDITASI

Proses akreditasi yang memakan waktu cukup lama akhirnya berujung pada hasil yang memuaskan, hal ini disebabkan pada tanggal 10 Januari 2009 BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) telah memutuskan atas program studi Manajemen Informatika (MI) Diploma III dengan nomor : 024/BANPT /AK-VIII/DpI-III/I/2009 telah terakreditasi.

Direktur AMIK AKMI Baturaja, Naproni, S.T mengucapkan "Walaupun untuk pertama kalinya mengajukan proses akreditasi, AKMI Baturaja langsung lulus seleksi akreditasi dengan nilai hampir 300 poin. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang selama ini dilakukan telah memenuhi standar pendidikan yang telah diinginkan pemerintah".

Akreditasi tersebut menunjukkan perguruan tinggi AMIK ”AKMI” Baturaja peduli akan kualitas dan prestasi yang pada akhirnya berguna bagi para alumninya untuk bekerja di skala nasional sekalipun.

"Dengan demikian untuk masalah perijinanan dan pengakuan pemerintah serta DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) AKMI telah terbukti" ujar Direktur AMIK AKMI Baturaja, Naproni, S.T